desintegrasi alami dari batu-batuan. Disamping itu juga terdapat pasir batuan yang disebut abu batu yaitu hasil dari pecahan batu oleh alat pemecah batu (stone crusher). Standar dari agregat halus yang baik digunakan terdapat dalam ASTM C33, yaitu : a. Memiliki butir-butir yang tajam dan keras, dan tidak hancur atau pecah oleh
Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010 dan gradasi campuran agregat yang dipakai adalah gradasi AC-WC Halus. Bahan yang digunakan yaitu berupa batu pecah, abu batu dan pasir alam asal Kampar produksi PT. Alas Watu Emas, sedangkan bahan aspal yaitu menggunakan aspal Pen 60/70 merk Esso. Jenis data pada penelitian ini
Spesifikasi Umum Bina Marga (2018) 'Spesifikasi Umum 2018', Edaran Dirjen Bina Marga Nomor 02/Se/Db/2018, (September). Beton Aspal Campuran Panas, Edisi Kedua. Yayasan Obor Indonesia
menggunakan SNI 2417:2008, SNI 1969:2016, SNI 1970:2016 serta Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Berdasarkan pengujian, nilai abrasi untuk Gradasi A dan B adalah 30,74% dan 30,80%. Nilai Bulk ...
2.1.3 Gradasi Agregat Gradasi merupakan hal yang penting dalam menentukan stabilitas perkerasan. Gradasi agregat biaa mempengaruhi besarnya rongga antar butir yang akan menentukan stabilitas dan kemudahan dalam proses pelaksanaa. Gradasi agregat diperoleh dari hasil analisa saringan dengan menggunakan 1 set
Contribute to luoruoping/id development by creating an account on GitHub.
a. Setelah dicampur batu pecah dengan perbandingan batupecah 2/3 + 17% batupecah 1/2 + 19% Batu pecah 1/1 + 44% abubatu + 2% Filler, memenuhi persyaratan batas gradasi seperti pada spesifikasi. b.Hasil Abrasi agregat dan soundness test menunjukkan bahwa agregat yang akan digunakan tahan terhadap pengaruh garam-garam
Agregat menurut adalah campuran butiran batu pecah, kerikil, p ... (2,36 mm) dengan spesifikasi gradasi 30-49 % dengan ... Marshall Sisa pada campuran AC-BC dengan mengacu pada Spesifikasi Umum ...
Spesifikasi Khusus Interim ini mengacu pada Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga edisi Desember 2006. ... Agregat mengandung sedikitnya 50% volume batu pecah, untuk jalan dengan LHR lebih besar dari 500 disyaratkan batu pecah. Agregat harus memenuhi persyaratan mutu pada Tabel SKh-1.6.7.2.(1), dan gradasi …
Batu pecah (kricak) adalah agregat kasar yang diperoleh dari batu alam yang dipecah, berukuran 5-70 mm. Panggilingan/pemecahan biaa dilakukan dengan mesin pemecah batu (Jaw breaker/ crusher). Menurut ukurannya, krikil/kricak dapat dibedakan atas; a. Ukuran butir : 5 – 1 0 mm disebut krikil/kricak halus, b.
2. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas B, terdiri dari campuran batu belah dengan kerikil, pasir dan lempung yang lolos saringan 2,5" atau 62,5 mm, memenuhi Tabel 5.1.1 di bawah ini. 3. Lapis Pondasi Bawah (LPB) …
2. Untuk AC, digunakan titik kontrol gradasi agregat, berfungsi sebagai batas-batas rentang utama yang harus ditempati oleh gradasi-gradasi tersebut. Batas-batas gradasi ditentukan pada saringan ukuran nominal maksimum, saringan menengah (2,36 mm) dan saringan terkecil (0,075 mm). Tabel 4. Contoh Batas-batas "Bahan Bergradasi Senjang"
Ukuran dari bahan pembentuknya pun sama, yaitu pasir ukuran 10-20 mm, batu ukuran 20-30 mm, dan batu ukuran 30-50 mm. Hanya saja, jenis batu split agregat A mengandung …
sifat, pengadaan, dan pengolahan bahan yang diperlukan. Secara umum bahan perkerasan campuran AC-WC terdiri dari agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (filler) dan aspal. Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah dengan spesifikasi tertentu yang merupakan hasil dari mesin pemecah batu (stone crusher).
6%, dan 8%. Material daur ulang limbah beton dan pasir memenuhi persyaratan agregat dalam Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010. Dari hasil penelitian skenario yang dapat digunakan adalah skenario I ... batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah dengan semen atau kapur. 3 2.2 Beton ... Selain gradasi agregat melalui proses alat
mempunyai gradasi agregat sesuai dengan spesifikasi (SNI 03-1968-1990) juga harus ... Secara umum tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sesuai ... dari Lahat, berupa batu pecah (split) yang berbentuk menyerupai kubus, merupakan agregat hasil pemecahan batu masif, atau hasil pemecahan mesin pemecah …
SKh.6.3.a.2.4).a).(1). Agar dapat memenuhi ketentuan Pasal ini batu pecah halus harus diproduksi dari batu yang bersih. (e) Agregat pecah halus dan pasir harus ditumpuk …
(SKh-1.6.14) SALINAN. Skh-1.6.14-1 SPESIFIKASI KHUSUS SEKSI 6.14 . PEMELIHARAAN PREVENTIF LAPIS TIPIS BETON ASPAL (LTBA) . SKh-1.6.14 . SKh-1.6.14.1. UMUM 1) Uraian . Pekerjaan Lapis Tipis Beton Aspal (LTBA) ini diterapkan pada jalan dengan perkerasan beraspal dalam kondisi pelayanan mantap, sesuai dengan …
SKh.6.3.a.2.4).a).(1). Agar dapat memenuhi ketentuan Pasal ini batu pecah halus harus diproduksi dari batu yang bersih. (e) Agregat pecah halus dan pasir harus ditumpuk terpisah dan dipasok ke Unit Pencampur Aspal dengan melalui pemasok penampung dingin (cold bin feeds) yang terpisah sedemikian rupa sehingga rasio agregat pecah halus
Pembuatan AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Coarse) harus melalui proses perancangan aggregate blending. Perancangan blending diperlukan agar gradasi …
Pembuatan AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Coarse) harus melalui proses perancangan aggregate blending. Perancangan blending diperlukan agar gradasi campuran dari setiap fraksi agregat (agregat kasar, sedang, halus, dan filler) sesuai kriteria spesifikasi. Spesifikasi yang digunakan adalah Spesifikasi Umum Bina Marga tahun …
Tabel 2. Amplop gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal. Filler adalah suatu bahan berbutir halus yang lewat ayakan No. 200 (0,0075 mm). Bahan filler sendiri dapat berupa : debu batu, kapur, Portland cement atau bahan lainnya (Bahan dan Struktur Jalan Raya, Ir. Soeprapto Tatomihardjo, M.Sc ; 1994).
2.2.6.6 Komposisi Bahan Pembuat Slurry Seal. Bahan untuk pembuatan slurry seal terdiri dari agregat, aspal emulsi, air dan additive jika diperlukan kemudian bahan ini dicampur dengan perbandingan tertentu berdasarkan tes laboratorium. Peranan agregat sangat penting karena merupakan mineral pembentuk slurry sekitar 75%, agregat harus bersih ...
Contoh : batu kapur, granite, batuan singkapan, quartzite, dsb a. Batu Pecah Bergradasi Batu pecah yang diproduksi pada gradasi yang diinginkan dengan pengayakan. Batu pecah yang lebih disukai adalah berbentuk cubical (persegi), akan tetapi beberapa jenis batuan berlapis mungkin akan memberikan bentuk yang agak pipih. b.
Kricak atau batu pecah adalah agregat kasar yang diperoleh dari batu alam yang dipecah baik menggunakan mesin pemecah batu (crusher) ataupun dipecah secara alami menggunakan palu (hammer) yang mempunyai ukuran 5 mm – 70 mm. Menurut ukurannya, kricak dapat dibedakan atas : a. Ukuran butir : 5 – 10 mm disebut kricak halus b.
Sebagai perbandingan, dilakukan komparasi hasil pengujian terhadap penelitian. sebelumnya dengan judul "Pengaruh Penggunaan Zeolit Alam Terhadap Karakteristik. Campuran Warm Mixed Asphalt", yang dilakukan oleh Puri Nurani sekitar tahun 2015. Pada penelitian tersebut digunakan kadar aspal optimum sebesar 6,07 %.
digunakan pada penelitian ini menggunakan spesifikasi Umum Departemen Pekerjaan Umum tahun 2010. Penelitian ini dilakukan dengan 3 variasi yaitu: variasi 1 (75% cangkang kemiri, 25% terak
pemecahan batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm sampai 40 mm. Menurut SNI 03 – 2847 – 2002, bahwa agregat kasar (kerikil/batu pecah) yang akan dipakai untuk membuat campuran beton harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut ini. a. Kerikil atau batu pecah harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak
Sumber: Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Divisi 6 Perkerasan Aspal b. Agregat Halus Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau hasil pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos ayakan No.8 (2,36 mm). Agregat halus harus memenuhi ketentuan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.5.
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Umum 2010: 1. Agregat Kasar a. Agregat kasar (tertahan pada ayakan 4,75mm) harus terdiri atas partikel yang keras dan awet. b. Agregat kasar kelas A yang berasal dari batu kali harus mempunyai paling sedikit satu bidang pecah.
batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos ayakan No. 8 (2,36 mm) sesuai SNI 03-6819-2002. 2). ... Debu batu ( stonedust) dan bahan pengisi yang ditambahkan harus ... Rancangan Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Divisi VI Perkerasan Beraspal, Dep. PU, Edisi April 2007)
Pengendalian mutu ini mengcu pada buku Spesifikasi Umum tahun 2010 (rev.2) yang diterbitkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jendral Bina Marga Repubik Indonesia. Sedangkan objek penelitian ini dilakukan pada pekerjaan jalan Sungai Ulin-Mataraman,yaitu pada pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A dan lapis pondasi …
Batu split / batu pecah / batu belah adalah material bangunan yang diperoleh dengan cara membelah / memecah batu yang berukuran besar menjadi ukuran kecil, menggunakan …
mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 (Divisi 5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengujian yang ada, karakteristik dari material batu pecah Desa Motewe, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna memenuhi spesifikasi sesuai standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 (Divisi 5) yang mana dengan
Karakteristik agregat yang berasaI dari batu Gunung Limbong Kecamatan Rantepao Kabupaten Toraja Utara, AspaI penetrasi 60/70 dan berat jenis filler (semen) memenuhi spesifikasi umum Bina Marga 2018 dan dapat digunakan dalam campuran Stone matrix asphalt (SMA) kasar.
Gradasi adalah prosentase pembagian ukuran butir batu yang dipakai dalam suatu konstruksi perkerasan jalan maupun konstruksi beton. Gradasi batuan dapat dinyatakan dengan suatu tabel ataupun grafik gradasi. Tabel gradasi sekurang -kurangnya harus membuat ukuran atau nomor saringan dan prosentase berat lolos saringan tersebut. Grafik