± '(= '(= '(= >!@#@
agregat batu pecah dari 3 ukuran, yaitu 5 – 20 mm, 5 – 25 mm, 10 – 20 mm dan 20 – 25 mm, dengan nilai factor air semen (w/c) ditetapkan 0,50 untuk 4 variasi campuran dan 0.45 untuk 2 variasi campuran tambahan. Hasil pengujian kuat tekan beton pada penggunaan agregat batu pecah bergradasi seragam dapat mengurangi kuat
Hasil dari pengujian ini tidak langsung secara sah membenarkan perbandingan antara sumber- sumber agregat yang jelas berbeda dari asal, komposisi, maupun strukturnya. KELOMPOK 6 2 8.2 Tujuan Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui durabilitas agregat dengan cara mekanis dengan menggunakan alat Los Angeles Abrasion Test.
Pengujian agregat bertujuan untuk mengetahui sifat atau karakteristik agregat yang diperoleh dari hasil pemecahan stone crusher (mesin pemecah batu). 4.1.1 Analisis …
Cuci agregat hingga bersih kemudian oven pada suhu 110 ° ± 5 ° C selama semalam/sampai berat konstan. Dinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudian timbang sebanyak yang diperlukan/ sesuai grading yang …
awal 30 MPa, untuk penggunaan agregat batu pecah mesin mengalami peningkatan sebesar 11% dari penggunaan agregat batu pecah manual. Hasil pengujian kuat lentur balok pada beton dengan menggunakan batu pecah mesin menghasilkan kuat lentur sebesar 46,77 Kg/cm2 dan untuk beton dengan menggunakan batu pecah manual 45,46 …
Hasil pengujian agregat digunakan sebagai dasar da lam perhitungan rancangan campuran beton. Pada penelitian ini tambahan limbah batu bara (Bottom ash) me rupakan
Agregat yang dipakai dalam pengujian ini adalah abu batu dan pasir atau agregat yang lolos saringan No. 4 yang berasal dari Quarry Tavara. Hasil perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat halus dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.3. Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Abu Batu
Untuk pengujian agregat halus dalam penelitian ini meliputi pengujian kandungan lumpur, kandungan zat organik, berat jenis, dan gradasi pasir. Hasil pengujian agregat halus …
Cara pelaksanaan pengujian yaitu : Timbanglah berat bejana (B 1) dan ukur diameter serta tinggi bejana. Masukkan pasir (kerikil) ke dalam bejana, dengan hati-hati agar tidak ada …
Abu Batu ( > 2,36 mm ) = 500 410,4 x 100 =82,08 Abu Batu ( < 2,36 mm ) = 500 F. KESIMPULAN Berdasarkan pratikum yang kelompok 4 lakukan tentang "Berat jenis dan penyerapan agregat" seperti pada tabel penyerapan pada data dan perhitungan didapat berat jenis untuk split dan screen < 3 ℅ dan untuk abu batu adalah < 2.5 ℅ sesuai yang …
2010 revisi 3 yaitu agregat kasar tertahan pada saringan No.4. Hasil Pengujian gradasi batu pecah 1 ½" (37.80 mm) dan ¾" (19.00 mm), dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut : Tabel 4.3. Hasil Pengujian Analisa Saringan Agregat Kasar (Batu Pecah) 1 ½" A = B = ANALISA SARINGAN BATU PECAH PENGUJIAN Saringan gram 5.155 5.018 ...
Dari hasil pengujian agregat kasar dapat diketahui bahwa berat jenis slag lebih besar dari berat jenis split. Berdasarkan dari berat jenisnya tersebut, split dapat digolongkan …
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai abrasi agregat terhadap karakteristik campuran beton aspal. Variasi nilai abrasi yang digunakan yaitu 16,41%, 20,44%, 25,71%, 28,57% dan 35 ...
Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat. merupakan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau. mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun. buatan yang berbentuk mineral …
Makalah Agregat.doc. Agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir 70%-80 % lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar (kerikil/batu baur) dan …
Hasil didapatkan adalah pada umur 28 hari rata-rata kuat tekan beton sebesar 303,70 kg/cm² atau 25, 20 MPa melampaui kuat tekan yang telah ditetapkan. Penelitian yang dilakukan menghasilkan bahwa ...
Pengujian Agregat Kasar Pengujian yang dilakukan terhadap agregat kasar dalam penelitian ini meliputi pengujian abrasi, gradasi agregat dan specific gravity. Tabel 3. …
(1) Maksud Memperoleh contoh agregat yang akan digunakan untuk pengujian mutu di laboratorium. (2) Peralatan Pada saat akan …
menggunakan batu Ape sebagai agregat kasar, melalui pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas beton. Batasan Masalah 1. Pemeriksaan sifat fisik agregat. 2. Komposisi campuran berdasarkan metode ACI. 3. Pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas pada beton. 4. Umur pengujian masing-masing 7, 14, 21, dan 28 hari. 5.
2. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas B, terdiri dari campuran batu belah dengan kerikil, pasir dan lempung yang lolos saringan 2,5" atau 62,5 mm, memenuhi Tabel 5.1.1 di bawah ini. 3. Lapis Pondasi Bawah (LPB) Kelas C, terdiri dari kerikil, pasir dan lempung alami yang lolos saringan 1,5" atau 37,5 mm, memenuhi Tabel 5.1.1 berikut. b.
Laporan ini berisi tentang teori dan tata cara pengujian untuk material bahan Beton, adapun jenis pengujian yang terdapat di dalam laporan ini yaitu : Analisa ayakan pasir & kerikil, Kadar lumpur pasir & kerikil, Berat jenis absorbsi pasir & kerikil, Keausan agregat dengan Los Angeles, Uji zat organik agregat halus, Waktu ikat semen, Berat jenis semen, Mix …
Penelitian menggunakan 45 buah benda uji silinder beton berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Dengan variasi penggantian batu pumice 0%, 25%, 50%, 75% dan dari volume agregat kasar dan ...
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji karakteristik campuran HRS-WC dengan memanfaatkan agregat batu sungai Makawa Kecamatan Walenrang Utara berdasarkan pengujian laboratorium. Metodologi dalam penelitian ini adalah melakukan serangkaian pengujian karakteristik berupa agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal lalu …
Agregat yang yang merupakan merupakan mineral filler/pengisi (partikel dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrik‐pabrik semen atau mesin pemecah batu. Agregat kasar yang baik untuk pengikatan dengan pasta dan mortar semen adalah yang bertekstur cukup kasar, bentuk bersudut banyak/kubikal, tidak pipih ataupun panjang.
Agregat yang dipergunakan untuk mendapatkan beton dengan kualitas baik, paling sedikit mempunyai dua kelompok ukuran, pada beton umumnya kelompok tersebut adalah kelompok agregat halus (ukuran butir ≤ 4,50 mm) dan kelompok agegat kasar (ukuran butir > 4,50 mm). Umumnya agregat dipisahkan menurut ukuran butirnya: …
Selain itu, juga dilakukan pengujian kehancuran agregat. Salah satunya, nilai kehancuran agregat terhadap tumbukan atau disebut dengan Aggregate Impact Value (AIV). 7.2.Tujuan Pengujian ini bertujuan untuk mengukur kekuatan sampel agregat terhadap beban tumbukan sebagai salah satu simulasi terhadap kemampuan agregat terhadap rapid …